SELAMAT DATANG

bagi para alumni yang ingin mengisi atau membantu mengembangkan blog ini silahkan hubungi kontak atau kirim email ke narlan_suhendar@yahoo.com.
segala saran dan masukan silahkan isi di chat box sebelah kiri blog.
jika anda ALUMNI MAN1 Kota Sukabumi klik follow/[join this site] di sebelah kanan blog [kolom alumni] dan ikuti petunjuk selanjutnya.

Rabu, 12 Januari 2011

Alumni Harus Kembali

Kerja keras selama tiga tahun menimba jernihnya air ilmu di MAN 1 Kota Sukabumi, tidak selayaknya membuat kita berbangga hati hingga tak ingin kembali. Terinspirasi dari berbagai kumpulan, komunitas, riungan Alumni yang ada di Yogyakarta, ada sebuah pemikiran tentang bagaimana caranya Alumni yang telah keluar dari lingkungan MANISI dan memiliki banyak pengalaman berharga di Dunia luar bisa kembali dan membagi pengalaman berharga itu pada adik kelas.

Sebuah hal yang patut ditiru, jika Alumni yang sudah kuliah, kerja, atau bahkan menikah, kesemuanya bisa pulang ke Madrasah tercinta. Bagaimanapun jalan yang ditempuh para Alumni sekarang, kita yakini ada banyak tambang emas ilmu di sana. Tambang emas yang berharga dari pengalaman para Alumni menjadi sebuah sumber yang sangat baik sebagai gambaran bagi Adik kelas yang sebentar lagi akan memasuki gerbang kehidupan selnjutnya setelah belajar ria di MAN 1 Kota Sukabumi.

Suatu hari terlihat seorang remaja berkisar umur 22 tahun, remaja yang dikenal dengan nama Hilman adalah Alumni sebuah Madrasah di Jawa Tengah. Tak ada hal yang sangat menonjol dari seorang Hilman, hanya seorang mahasiswa biasa yang dengan sangat biasa mengikuti kegiatan yang ada di kampusnya. Dibalik pribadi yang biasa dari Hilman, ada satu hal yang sangat indah dan bisa dikatakan ia adalah kaka bagi seluruh adik kelasnya di Madrasahnya dulu. Setelah selidik punya selidik ternyata Hilman adalah seorang Suplayer ilmu , pengalaman, buku, dan sejuta hal berharga laninnya untuk dikirim melalui jasa kantor pos.

Disela kesibukan kuliah, sesekali Hilman pulang kedaerahnya di Temanggung untuk melakukan seminar atau diskusi-diskusi kecil shrarring dengan semua Adik kelasnya. Guru-guru Hilman merasa sangat bangga atas dedikasinya untuk mengembangkan Almamater Madrasahnya, tak direncanakan terkadang guru Hilman sering mengirimkan sekedar jajan ke rekening Hilman. Dari 49 Alumni Madrasah Hilman, hanya HIlman lah yang terus berjuang mengembangkan Madrasah tempat belajarnya dulu.

Usaha Hilman untuk terus berbakti pada Almamater, diniatkannya sebagai ibadah. Dalam perjalanan kuliahnya sambil mensuplay pengetahuan pada Madrasahnya, terkadang ia sering kebobolan uang bekal, namun ia tak pernah mengeluhkan itu. Hilman terus berjuang dengan harapan ia bisa andil dalam pengembangan Madrasah yang ia sebut Madrasah Tempe, karena berada tepat dipinggir pabrik tempe.

Dari kisah singkat seorang Hilman, betapa sebuah dedikasi tinggi dari seorang Alumni yang notabene enggan balik ke Madrasahnya. Dedikasi yang secara kacamata awam, adalah sebuah kegiatan merepotkan. MAN 1 Kota Sukabumi yang rencananya menjadi Madrasah yang duable unggul, tidak berarti bisa kita tinggalkan begitu saja karena sudah bagus, tapi harus lebih kita dukung dan kita bangun lebih bangun lagi, dengan keahlian kita masing-masing sebagai Alumni.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar